Rabu, 21 Desember 2011

perkembangan peserta didik


Petumbuhan dan Perkembangan anak usia SD

Pengampu : Bu Yuli
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Perkembangan Peserta Didik
LOGO
Disusun Oleh :
Sinta Rahmayani     ( 10120311 )
Kelas   : 2F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2010


 
Kata pengantar

        Syukur pada Allah SWT,atas rahmat dan nikmatnya makalah ini akhirnya dapat diselesaikan. Mudah-mudahan hasil karya ini mampu memenuhi tugas-tugas dari pengampu.
        Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkembangan peserta didik , yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA SD.         Makalah ini menyajikan factor-faktor pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia SD ,dan mengikuti kurikulum mata kuliah perkembangan peserta didik
        Terima kasih dan rasa hormat yang tulus disampaikan kepada para pembimbing  terutama yang judul bukunya tercantum dalam materi atau daftar pustaka karena dari sanalah makalah ini memperoleh materi,inspirasi,dan aspirasi, hingga makalah ini tersusun.
        Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                          Semarang, Mei 2011
                                                                                                penyusun
                                              





DAFTAR ISI

Judul ........................................................................................................................ i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii  
Daftar Isi  ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  ......................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C.    Tujuan Makalah ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia SD....................................... 3
B.  Pertumbuhan dan perkembangan remaja............................................... 4
C. Hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan....................................... 7
D. Prinsip-prinsip....................................................................................... 8
E. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.........................................9
E.  Fase - fase Perkembangan.................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................................. 11
Daftar pustaka.............................................................................................12


                                                                  


BAB I                                                           
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh peserta didik kadang banyak mengalami masalah.Dapat dilihat ada peserta didik yang pertumbuhannya mengalami gangguan, atau tidak normal.
Makalah ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.Dimana factor-faktor ini sangat berpengaruh pada kelangsungan pertumbuhan manusia.
Makalah ini juga akan membahas fase-fase yang akan dilalu ipeserta didik dalam rangka proses pertumbuhannya.

B.      Rumusan Masalah
        Makalah ini akan membahas tentang :
1.       Pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia SD
2.       Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan pada anak SD
3.       Fase-fase pertumbuhan pada anak SD
4.       Hukum pertumbuhan dan perkembangan pada anak SD



C.      Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan:
1.       Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia SD
2.       Menjelaskan factor-faktor pertumbuhan dan perkembangan pada anak SD
3.       Menjelaskan fase-fase pertumbuhan pada anak SD
4.       Menjelaskan tentang hukum pertumbuhan dan perkembangan anak SD






















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak sebagai Peserta Didik
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang menunjuk kepada kualitas. Contoh dari pertumbuhan sebagai suatu proses perubahan fisik dari segi kuantitas, misalnya seorang bayi yang sewaktu pertama kali lahir memiliki berat badan 2,5 kilogram, sebulan kemudian berat badan bayi tersebut bertambah menjadi 3 kilogram. Perubahan berat badan dari 2,5 menjadi 3 kilogram merupakan suatu proses pertumbuhan. Sedangkan contoh dari pengertian perkembangan sebagai proses perubahan secara psikis ialah misalnya Top of Form
anak yang berumur sekitar dua tahun telah dapat berbicara lancar dengan ibu, bapak, saudaranya, dan anggota seisi rumah tentang: "saya sudah makan, saya mau pipis, saya mau ikut belanja, dan lainnya" lalu berkembang pesat menjadi mahir dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan orang dalam berbagai hal pada usia tujuh tahun.
Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak dikaji dalam psikologi perkembangan harus diketahui dan dipahami oleh para calon guru dan para guru di sekolah. Batasan tentang anak dalam kajian ini ialah usia anak sekolah di Taman Kanak-kanak dan usia anak sekolah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Masa pertumbuhan anak usia TK dan anak usia SD perlu diketahui dan dipahami oleh para calon guru dan para guru di TK dan di SD, karena dengan mengetahui tentang seluk-beluk pertumbuhan fisik yang dialami oleh anak TK dan murid SD, yang diajar, para guru dapat menyesuaikan proses pembelajarannya di kelas dan aktivitas manajemen kelas di kelas sesuai dengan pertumbuhan peserta didik di TK di SD.
Sebagai contoh anak TK dan murid SD yang menunjukkan pertumbuhan fisik yang kecil sebaiknya ditempatkan di bangku paling depan agar anak tersebut tidak terlindungi pandangannya kearah guru atau ke papan tulis oleh anak TK dan murid SD yang pertumbuhan fisiknya besar dan tinggi. Sedangkan contoh dari segi perkembangan psikis (jiwa) yang perlu mendapat perhatian para guru di kelas ialah perkembangan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Jika guru menemukan anak TK dan murid SD yang menunjukkan perkembangan kognitif atau aspek intelektual yang cepat, maka guru tersebut perlu memberikan kegiatan pengayaan atau perlakuan khusus kepada anak TK atau murid SD tersebut agar anak/murid tersebut dapat aktualisasi potensi kognitifnya secara maksimal dan optimal, sehingga dikemudian hari dapat menjadi guru bagi teman sebayanya. Jika guru menemukan anak TK dan murid SD yang menunjukkan perkembangan afeksi atau aspek sikap dan perilaku yang baik, maka guru tersebut perlu memberikan penguatan atau reinforcement khusus kepada anak TK atau murid SD tersebut agar anak/murid tersebut dapat mengembangkan afektifnya secara optimal, sehingga dikemudian hari dapat menjadi teladan atau panutan bagi teman sebayanya. Dan Jika guru, menemukan anak TK dan murid SD yang menunjukkan perkembangan konasi atau aspek psikomotorik yang baik, maka guru tersebut perlu memberikan penguatan dalam bentuk latihan psikomotorik untuk kebutuhan perkembangan selanjutnya dan untuk kebutuhan kompetisi, agar dikemudian hari peserta didik tersebut dapat menjadi teladan atau panutan bagi teman sebayanya.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja sebagai Peserta Didik
Seperti halnya pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai peserta didik, pada remaja sebagai salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui manusia, juga makna pertumbuhan dan perkembangan menunjuk kepada proses perubahan secara fisik dan psikis (jiwa) yang dialami oleh remaja yang bersekolah pada jenjang pendidikan dasar (SLTP/SMP), jenjang pendidikan menengah (SLTA/SMA), dan jenjang pendidikan tinggi (khususnya mahasiswa baru).
Masalah pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik juga perlu menjadi perhatian bagi para calon dan para guru di SMP, SMA, dan di Perguruan Tinggi (PT), karena dengan bekal pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, para guru di SMP, di SMA, dan PT dapat menyesuaikan proses pembelajarannya atau perkuliahannya sesuai dengan kebutuhan belajar remaja. Kebutuhan belajar remaja sebagai peserta didik akan difokuskan kepada pembahasan tentang kebutuhan belajar remaja secara psikologis yang membutuhkan proses pembelajaran atau pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis mereka sebagai remaja.
Secara psikologis diketahui bahwa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak dan goncangan jiwa bagi remaja. Gejolak dan goncangan jiwa terjadi karena remaja sedang dalam pencarian identitas diri dan menjalani masa eksplorasi yang menyebabkan para remaja ingin mencoba terhadap segala hal yang diketahui melalui proses membaca dan mengalami dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat. Gejolak dan goncangan jiwa juga terjadi karena remaja sedang mengalami masa pubertas yang menyebabkan, dorongan seksual remaja sangat sensitif dan menuntut untuk disalurkan (dorongan kebutuhan id) yang bersifat instinktif.
Mengingat masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak dan goncangan, maka para calon guru dan para guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang remaja dan permasalahannya dan masalah psikologi remaja. Dengan bekal pengetahuan dan pemahaman tentang remaja dan psikologi remaja, para guru di sekolah harus memahami tentang kondisi psikologis remaja dan menghadapi sikap dan perilaku remaja sebagai peserta didik secara edukatif dan persuasif. Selain itu, para guru di jenjang pendidikan SMP dan sederajat, SMA dan sederajat, dan dosen perguruan tinggi (khususnya dosen yang mengajar mahasiswa baru) dapat mengadaptasikan proses pembelajarannya sesuai dengan karakteristik psikologis remaja dan kebutuhan belajar remaja.
Para calon guru dan para guru dan dosen di lembaga pendidikan, juga perlu memiliki wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang: tugas-tugas perkembangan remaja, perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada diri remaja, perkembangan kognitif, perkembangan emosional, perkembangan sosial, dan perkembangan moral remaja (Philip, 1987). Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharuskan sebagai dasar dalam menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar remaja. Dengan para guru di lembaga pendidikan perlu menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan kebutuhan psikologis remaja. Oleh karena itu, para guru harus dapat menerapkan strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan perkembangan psikologis, sosial, dan moral remaja.
Sebagai contoh untuk mewujudkan rasa ingin tahu besar pada diri remaja dan untuk membantu mengembangkan minat dan motivasi remaja untuk bereksplorasi, maka metode dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan ialah metode dan strategi pembelajaran yang penyelidikan (inquiry dan discovery learning), studi lapangan atau observasi lapangan, dan lainnya dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Melalui penerapan strategi metode, dan pendekatan pembelajaran tersebut, diharapkan remaja dapat menyalurkan energinya ke kegiatan belajar yang positif melalui kegiatan belajar dan kegiatan eksplorasi yang positif.
Selain itu, pihak-pihak yang terkait lainnya, seperti pihak wali kelas, guru pembimbing atau konselor sekolah, psikolog, sosiolog, orangtua, kepala sekolah, dan masyarakat perlu juga ikut serta dalam proses pendidikan remaja di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Melalui kerjasama berbagai pihak tersebut, pihak guru dapat memberikan proses pendidikan yang optimal sesuai dengan karakteristik psikologis remaja dan sesuai kebutuhan belajar siswa dalam membantu remaja mencapai aktualisasi diri ke arah yang inovatif dan produktif demi untuk perkembangan mental, sosial, sikap, perilaku, dan moral remaja seoptimal mungkin.
Proses pendidikan yang diberikan oleh para guru kepada remaja sebagai genarasi muda haruslah berkualitas. Salah satu ciri dari pendidikan yang berkualitas ialah pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya manusia yang konstruktif, kreatif, inovatif, dan produktif yang misioner dan visioner.
Harus diakui bahwa di tangan remajalah sebagai generasi muda nasib masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia ditentukan. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas mutlak diberikan kepada remaja khususnya dan anak Indonesia pada umumnya.

C.    Hukum- hukum yang mengatur Pertumbuhan
1.      Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan terjadi dua proses yang hampir bersamaan yaitu, proses pertumbuhan sendiri dan proses pematangan. Pertumbuhan dapat diamati misalnya dengan adanya penambahan besar tubuh sedangkan kematangan ditandai dengan adanya perubahan dalam stuktur tubuh beserta fungsi – fungsinya.
2.      Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
Manusia mulai hidup dalam keadaan tak berdaya, bergerak – gerak dalam kandungan, struktur tubuh semakin sempurna, tbuh semakin besar. Waktu dilahirkan, bayi dalam keadaan lemah, hanya dapat berbaring dan bergerak. Lama kelamaan bayi dapat memiringkan badan menelungkup, merayap, dan seterusnya. Ini semua menunjukkan bahwa pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur.
3.      Tempo pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan atau squence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan. Di samping itu, indikator – indikator kematangan tidak muncul dalam saat – saat yang teratur. Ada saat dimana pertumbuhan berlangsung cepat dan ada saat dimana pertumbuhan berlangsung lambat.
4.      Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda – beda
Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa, dan kapasitas intelektual berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi jasmani. Pada suatu ketika, perkembangan bahasa anak mengalami kelambatan akibat adanya perkembangan pesat pada fungsi jasmaninya. Perkembangan pada fungsi jasmani memerlukan banyak energi, akibatnya energi untuk perkembangan bahasa menjadi berkurang.

5.      Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi – kondisi di dalam dan di luar badan
Meskipun dorongan untuk tumbuh adalah kuat dan meskipun pola – pola pertumbuhan adalah sudah tentu pada semua anak, namun kecepatan dan pola pertumbuhan dapat berubah tergantung kepada lingkungan yang menunjang kebutuhan dasar, seperti lingkungan internal gizi, aktivitas, istirahat, tekanan jiwa, kesehatan jasmani, dan sebagainya.
Apabila kondisi eksternal adalah positif maka pertumbuhan akan lebih cepat dan keterlibatan potensi akan lebih luas.

D.    Prinsip – prinsip dasar perkembangan
1.      Dalam perkembangan terdapat waktu - waktu yang optimal. Waktu – waktu yang menunjukkan kesiapan harus dikenai melalui pengamatan yang cermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yang optimal.
2.      Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor – faktor biologis dan faktor – faktor lingkungan.
3.      Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan dengan semua aspek – aspek ( fisik, kognitif, emosional, sosial ) yang salimg mempengaruhi
4.      Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks. Dari yang umum kepada yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip ini tidak mungkin anak melampaui tahap tertentu pada perilaku tertentu bila mereka belum siap.
5.      Perkembangan pada suatu tahap bagi perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anak di dorong untuk melampaui atau secara tergesa – gesa menjalani tahap awal.

E.     Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
1.      Kecerdasan
Arthur jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Menurut jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada identical twins  yang dibesarkan pada dua lingkungan yang berbeda. Seharusnya menunjukkan IQ yang berbeda pula. Banyak ahli yang mengkritik Jensen tentang definisi kecerdasan itu sendiri bahwa tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil dari kecerdasan.
2.      Temperamen
Adalah gaya perilaku karakteristik individu dalam merespon . Ada 3 tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
a.       Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur.
b.       Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman baru
c.        Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah , kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
3.      Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pda awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual denga variasi yang kecil pada kepribadian dan minat.

F.     Fase - fase Perkembangan
1.      Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku , dihasilkan dalam waktu lebih kurang 9 bulan.
2.      Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat tergantung pada orang tua.
3.      Fase kanak –kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa prasekolah
4.      Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.
5.      Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak –kanak ke masa dewasa awal, yang di mulai kira-kira umur 18 sampai 22 tahun.


























BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang menunjuk kepada kualitas

Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak dikaji dalam psikologi perkembangan harus diketahui dan dipahami oleh para calon guru dan para guru di sekolah.








DAFTAR PUSTAKA

Soemanto,wasty,psikologi pendidikan . jakarta : PT . Asal Mahasatya.2006
Sumantri, Mulyani. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka. 2008
Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya. 2005
Sugeng, Haryadi. MS.dkk.Perkembangan Peserta Didik.Semarang : IKIP PGRI SEMARANG PRESS.1995
http : // www.contoh makalah.co.perkembangan – anak – dan.



STRUKTUR DAN FUNGSI
BAGIAN TUMBUHAN

Tujuan Pembelajaran:
Setelah kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:
• Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya.
• Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dan fungsinya.
• Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dan fungsinya.
• Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dan fungsinya.

Jenis Akar
 
PETA KONSEP













 




























Bagian Tumbuhan dan Kegunaannya
Akar
Akar biasanya tumbuh searah dengan gaya tarik Bumi. Akar
tumbuhan biasanya terletak di dalam tanah. Akar berfungsi untuk
menyerap air dan mineral. Selain itu, bagian ini juga menguatkan
berdirinya batang. Semua tumbuhan mempunyai akar. Ada dua sistem perakaran tumbuhan. Ada sistem akar serabut dan sistem akar tunggang.
a. Akar serabut
Akar serabut terbentuk dari pertumbuhan akar liar. Ukurannya relatif kecil dan tumbuh di pangkal batang. Biasanya akar serabut dimiliki
tumbuhan (berkeping satu). Contoh tumbuhan berakar serabut, yaitu padi
dan kelapa.
b. Akar tunggang
Akar tunggang juga keluar dari pangkal batang. Akar tunggang terdiri atas satu akar besar yang bercabang-cabang. Cabang akar keluar dari akar besar tersebut. Akar tunggang biasanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping dua). Misalnya, jeruk, mangga, dan rambutan.
Fungsi akar pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Untuk menegakkan dan memperkuat berdirinya tumbuhan.
b. Sebagai cadangan makanan.
c. Menyerap air dan mineral dalam tanah. Selanjutnya, menyalurkannya
ke bagian tumbuhan yang lain.
Batang
Batang umumnya tumbuh di atas tanah. Batang sebagai tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah. Batang juga berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar. Batang berbentuk silinder dan umumnya bercabang. Batang tumbuh ke arah datangnya cahaya. Ini dimaksudkan untuk memperoleh cahaya matahari yang cukup. Batang tumbuhan juga berguna bagi manusia. Batang bermanfaat sebagai bahan makanan dan industri. Manfaat sebagai bahan makanan, misalnya asparagus, sagu, dan tebu. Manfaat sebagai bahan industri, misalnya bambu dan tebu.
Fungsi batang bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Batang sebagai pengangkut atau alat transportasi bagi tumbuhan.
– mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun
– mengangkut makanan dari daun ke bagian tumbuhan lainnya.
b. Batang berguna sebagai penopang tumbuhan. Hal ini agar tumbuhan
mudah untuk memperoleh cahaya matahari.
c. Batang merupakan tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah.
d. Batang berfungsi sebagai cadangan makanan.

Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau. Ada juga daun yang berwarna merah atau ungu. Mari menyebutkan contoh tanaman yang warna daunnya tidak hijau. Tahukah kamu? Warna hijau dari daun disebabkan adanya zat hijau daun. Zat hijau daun disebut klorofil.
Daun yang lengkap terdiri atas tiga bagian. Ada helaian daun, tangkai
daun, dan pelepah daun. Sebagian tumbuhan mempunyai bagian daun
yang tidak lengkap. Daun lengkap ditemukan pada tanaman pisang dan
bambu. Susunan tulang daun memengaruhi bentuk daun.


Macam-macam susunan tulang daun adalah sebagai berikut.
a. Tulang Daun Menyirip
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan.
Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka.
b. Tulang Daun Menjari
Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan.
Contohnya adalah daun pepaya dan daun jarak.
c. Tulang Daun Melengkung
Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung.
Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu.
Contohnya adalah daun sirih dan daun genjer.
d. Tulang Daun Sejajar
Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang
sejajar.
Contohnya adalah tebu dan semua jenis rumput.
Fungsi daun bagi tumbuhan dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Sebagai tempat pembuatan makanan (fotosintesis).
b. Tempat penguapan air.
c. Sebagai alat pernapasan. Udara yang dibutuhkan tumbuhan untuk
bernapas masuk melalui stomata. Stomata atau mulut daun terdapat
pada permukaan daun




Bunga
Bunga adalah alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Bunga merupakan bagian tumbuhan yang akan menjadi buah. Bagian-bagian bunga antara lain sebagai berikut.
a. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian yang membungkus
mahkota sebelum mekar. Kelopak bunga berfungsi melindungi bunga sewaktu masih kuncup. Pada umumnya, kelopak bunga berwarna hijau.
b. Mahkota
Bentuk dan warna mahkota sangat menentukan
keindahan bunga. Umumnya, mahkota merupakan
bagian bunga yang berwarna-warni dan indah. Keindahan mahkota
bunga membuat kumbang tertarik untuk mengisap madu bunga. Ada
juga tanaman yang mahkotanya tidak berwarna. Misalnya, bunga
rumput dan kelapa.
c. Benang sari
Benang sari merupakan alat kelamin jantan. Benang sari terletak di
bagian tengah bunga.
d. Putik
Putik terletak di bagian tengah bunga. Ukuran putik lebih besar daripada ukuran benang sari. Putik merupakan alat kelamin betina.
e. Tangkai bunga
Tangkai bunga berfungsi sebagai tempat duduknya bunga. Tangkai
bunga menghubungkan bunga dengan batang. Menurut kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua. Ada bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna
memiliki alat kelamin jantan dan betina. Sebaliknya, bunga tidak sempurna hanya memiliki benang sari atau putik. Bunga yang hanya memiliki benang sari disebut bunga jantan. Bunga yang hanya memiliki putik disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga hermafrodit (banci). Tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan betina disebut tumbuhan berumah satu. Tumbuhan yang hanya menghasilkan salah satunya disebut tumbuhan berumah dua. Penyerbukan terjadi jika benang sari jatuh di kepala putik.
`
B. Mari mengisi titik titik di bawah ini dengan benar.
1. Lubang di daun yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara           disebut . . . .
2. Tumbuhan dikotil biasanya berakar . . . .
3. Tumbuhan kelapa memiliki bentuk akar . . . .
4. Eceng gondok memiliki akar khusus yang disebut . . . .
5. Bagian yang mengangkut air dan mineral dari akar . . . .
6. Pepaya dan jarak merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk tulang daun . . . .
7. Alat kelamin jantan pada bunga sering disebut . . . .
8. Bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus dinamakan . . . .
9. Tumbuhan yang bakal bijinya terlindungi oleh daun buah disebut . . . .
10. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah . . . .