Jumat, 14 September 2012


Silabus pembelajaran
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif Indikator Pencapaian Kompetensi   Langkah Pembelajaran Alks. Waktu Sarana Dan Sumber Penilaian
IPA :
Mengenal berbagai bentuk energi, manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.






Bahasa Indonesia Mendengarkan :
Memahami bunyi bahasa, perintah dan dongeng yang dilisankan.


IPA :
Mengidentifikasi penyebab benda bergerak(bateeper/pegas,dorongan tangan dan magnet )




Bahasa Indonesia :      Mendengarkan
Mengulang deskripsi  tentang benda benda di sekitar.

Disiplin
Kerja keras
Kreatif
Demokratif
Rasa Ingin tahu
Cinta tanah air
Menghargai prestasi
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Tanggung jawab
Berorientasi tugas dan hasil
Berani mengambil resiko
Percaya diri
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan Memperagakan cara menggerakkan benda
Menyebutkan bentuk gerak.
Menjelaskan penyebab gerak.
Menunjukkan batere, pegas, dorongan tangan, magnet sebagai sumber energi gerak
Meniru atau mengulang deskripsi benda-benda sesuai deskripsi guru
Menentukan nama benda yang dideskripsikan guru.
Mendeskripsikan benda-benda lain dengan bimbingan guru. peragaan menggerakkan benda, siswa menjelaskan bentuk gerak benda.
Melalui peragaan langsung siswa dapat  menyebutkan sumber energi gerak benda 15 menit o Buku SAINS SD kelas 1 , penerbit buku tematik PT TEKINDO UTAMA






o Buku Bina Bahasa Idonesia dan Sastra SD Kelas 1, Penerbit Erlangga

Teknik Tes
Tes tertulis
Tes perbuatan
Bentuk Tes :
Objektif tes
Non Objektif tes
Instrument Tes :
LKS

Mengetahui
Kepala  Sekolah



Fine Reffiane  S.pd, M.pd
NIP:   Seamarang,13 September  2011      
Guru Kelas  I



Rosdiana Dwijayanti
            NPM : 10120310

Rabu, 12 September 2012

contoh lembar penilaian


Lampiran
 
LEMBAR PENILAIAN
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.       
Kognitif
* sangat paham
* cukup paham
* tidak paham

3
2
1
1.       



2.       
Afektif



Psikomotorik
* aktif
* cukup aktif
* tidak aktif

*  berpartisipasi
* cukup berpartisipasi
* tidak berpartisipasi
3
2
1

3
2
1



 3. Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Kognitif
Jumlah Skor
Nilai
Afektif
Psikomotorik
1.
2.
3.
4.
5.










Penskoran :
Nilai : Jumlah skor   x 100
                     9

RPP tematik kelas 1 smtr 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)  TEMATIK
 

Nama Sekolah : SDN MARGASARI 07
Tema : Lingkungan
Kelas/Semester : I / 2
Alokasi Waktu : 15 menit


I. Standar Kompetensi
 IPA/ Sains :  Mengenal berbagai bentuk energi, manfaatnya dalam    kehidupan sehari-hari.
 Bahasa Indonesia :  Memahami wacana lisan tentang benda-benda di sekitar
II. Kompetensi Dasar  :
IPA 4.2 :
Mengidentifikasi penyebab benda bergerak ( batere, per/ pegas, dorongan tangan dan magnet )
 Bahasa Indonesia 5.1 :
Mengulang deskripsi  tentang benda benda di sekitar.
III. Indikator :
Menyebutkan sumber  energi dalam kehidupan sehari – hari .
Menuliskan sumber energi dalam kehidupan sehari – hari .
Menceritakan kembali pengalaman belajar yang telah dilaksanakan.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Melalui metode demonstrasi  dengan menggunakan media mobil mainan,bolpoint dan magnet diharapkan siswa dapat menyebutkan sumber energi gerak dalam kehidupan sehari – hari .enunjukkan batere, pegas, dorongan tangan, magnet sebagai sumber energi gerak
Melalui metode ceramah diharapkan siswa dapat menuliskan sumber energi dalam kehidupan sehari – hari .
Melalui pengamatan  diharapkan siswa dapat menceritakan kembali pengalaman belajar yang telah dilaksanakan .

Karakter siswa yang diharapkan  : Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif,Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial,  Tanggung jawab.



V. Materi Ajar  ( Materi Pokok ) :
Energi dan perubahannya
Menceritakan kembali pengalaman belajar dalam kelas
VI. Metoda Pembelajaran :
Ceramah.
Demontrasi.
Bermain
Pemberian tugas .
VII. Langkah-langkah pembelajaran :
A. Kegiatan awal :
Apresepsi/ Motivasi :
Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran. ( Religius )
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran ( Tanggungjawab )
Bertanya jawab tentang pelajaran terakhir yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. (Rasa ingin tahu )
B.  Kegiatan inti :
Eksplorasi
Guru menjelaskan  materi mengenai sumber  energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari -  hari .( tanggungjawab )
Siswa menyebutkan sumber energi dalam kehidupan sehari – hari.(rasa ingin tahu )
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan bentuk energi .( disiplin)
Setelah  menyebutkan dan menjelaskan teori sumber energi gerak, siswa melakukan peragaan langsung untuk membuktikan adanya sumber energi gerak . ( rasa ingin tahu )
Elaborasi
Siswa dengan bimbingan guru memperagakan batere yang dimasukan ke dalam senter, dan akhirnya senter tersebut dapat menyala, lalu batere di buka kembali siswa dapat membuktikan senter tidak dapat menyala.( Disiplin)
Siswa dengan bimbingan guru melakukan peragaan melalui pegas/per dengan cara pulpen yang menggunakan pegas dibuka per/ pegasnya, dan dapat melihat akibatnya. Per/ pegas dimasukkan kembali ke dalam pulpen dan dapat melihat perubahannya.
Siswa bersama guru membuat pesawat dari kertas . hal ini bertujuan untuk membuktikan adanya energi angin yang dapat menggerakkan pesawat kertas tersebut untuk terbang.( kreatif )
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menyampaikan kembali hasil belajar yang telah dilakukan didepan kelas .( peduli sosial )
Siswa mencatat hal yang disampaikan oleh teman didepan kelas.( disiplin)
Siswa dengan ditunjuk oleh guru maju untuk membacakan kesimpulan sementara yang telah mereka catat.( tanggungjawab )
Memberi tanggapan terhadap hasil siswa dengan memberikan tepuk tangan / reward.( menghargai prestasi )
Konfirmasi :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. ( rasa ingintahu)
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman mengenai materi yang telah disampaikan.( tanggunjawab )
Guru memberikan penguatan  dan penyimpulan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan .( tanggungjawab )
Guru mendiktekkan kesimpulan belajar ( disiplin )
C.  Kegiatan akhir :
Penutup
Siswa mengumpulkan kesimpulan yang didiktekan yang telah mereka catat.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati dan mencatat benda – benda yang bergerak / tidak dengan  menggunakan energi listrik.
VIII. Sumber / bahan ajar
Sumber :
Buku Sains SD Kelas 1, Penerbit Buku tematik PT. TEKINDO UTAMA
BSE senang berbahasa Indonesia
Alat / bahan :
Mobil mainan , bolpoint , pesawat terbang kertas .

IX. . Kriteria Penilaian      
1. Produk ( catatan hasil kesimpulan )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Kognitif * sangat paham
* cukup paham
* tidak paham 3
2
1
 2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1.



2. Afektif



Psikomotorik * aktif
* cukup aktif
* tidak aktif

*  berpartisipasi
* cukup berpartisipasi
* tidak berpartisipasi 3
2
1

3
2
1



 3. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Performan Kognitif Jumlah Skor Nilai
Afektif Psikomotorik
1.
2.
3.
4.
5.





 CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.







Mengetahui
Kepala Sekolah SD/MI



( Fine Reffiane S.pd, M.pd )
NIP : ………………… Semarang, 13 September 2012      
Guru Tematik Kelas I



( Rosdiana Dwijayanti )
  NPM : 10120310










BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).




B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang disebut dengan Sumber Daya Alam?
2.      Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
3.      Bagaimana konsep-konsep pengolahan sumber daya alam?
4.      Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?

C.   Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2.      Dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3.      Mengetahui  konsep-konsep pengolahan sumber daya alam.
4.      Mengetahui  prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.













BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sumber Daya Alam

Sebelum membahas tentang  Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya Anda mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu.
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

B.   Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan  Hidup
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan  disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1)      Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

a.       Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
 misalnya :Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis bahan galian (tambang). Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut
1)      Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
2)      Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3)      Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
c.       Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.

2)      Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a.       Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b.      Sumber daya alam energy
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c.       Sumber daya alam ruang
 Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3)      Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a.       Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.      Sumber daya alam hayati (biotic)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C.   Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.

1.      Sumber daya alam hayati

a)      Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:

·         Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
·         Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
·         Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
·         Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
·         Pupuk kompos.

b)     Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

c)      Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2.      Sumber daya alam nonhayati

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

a)      Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.Pelestarian air dapat berupa pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penyediaan air, pemanfaatan air.

b)      Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

c)      Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan yang ada di lapisan itu belum dapat dimakan oleh tumbuh-tumbuhan, tanah mentah tersebut bila dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kandang kemudian ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat makanan yang ada di dalamnya sudah dapat diisap oleh tumbuh-tumbuhan).

d)     Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
·         Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
·         Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
·         Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
·         Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
·         LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
·         Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
·         Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
·         Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
·         Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

1)      Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya
Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi disebut juga bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fosil hewan maupun tumbuhan laut. Dalam bahasa Inggris minyak bumi di sebut Petroleum (Petro = batu dan oleum = minyak), jadi maksudnya adalah minyak batuan. Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir dari perombakan bahan-bahan organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut) yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di daerah daratan ataupun di daerah lepas pantai. Proses pembentukan minyak bumi ini berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada waktu itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh lapisan-lapisan rombakan batuan lain/endapan tanah yang berasal dari erosi di daratan atau pegunungan. Lapisan penutup ini menghalangi terjadinya oksidasi dan penguraian sempurna zat-zat tersebut, sedangkan naiknya suhu dan tekanan menyebabkan terjadinya penyulingan bertingkat dari zat organik yang sebagiannya telah terurai itu, maka terpisahlah minyak bumi dan gas alam. Teori ini di dukung oleh fakta bahwa minyak bumi umumnya terdapat padabatuan endapan yang berpori. Minyak dan gas terbentuk dalam jumlah yang relatif sedikit dan terpancar di daerah batuan endapan, yang kemudian mengumpul dalam tempat-tempat penyimpanan berabad-abad yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya mengandung batu kapur atau batu pasir yang kedap, sedemikian sehingga gas dan minyak terperangkap di dalamnya. Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut pada bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan minyak untu kemudian mengumpul membentuk sumur-sumur pada bagian yang kedap cairan. Pori-pori ini umumnya mengandung 3% batu kapur dan 35% batu pasir. Pada tempat- tempat penyimpanan minyak batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas, bagian tengah minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan perbedaan massa jenisnya.
Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini biasanya jauh di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan minyak ini, yaitu
1) Jebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh dorongangerakan lapisan batuan ke atas.
2) Jebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan yang bergerak kedua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah.
3) Jebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena batuan yang berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan garam, di bawah permukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah 0,8 km, maka di sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi.
Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era Mesozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia paling banyak terbentuk pada masa Periode Tertier tersebut, yang terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

2)      Pengolahan Minyak Bumi.
Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagaian besar adalah alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya secara penyulingan/destilasi bertingkat yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-komponen campuran tersebut. Sesuai dengan banyaknya atom karbon (C) dari alkana yang bersangkutan. Makin besar jumlah atom karbon pada alkana tersebut, makin tinggi titik didihnya.

Destilasi Minyak Bumi.
Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak yang siap dipakai untuk bahan bakar dan lain sebagainya meliputi tahapan proses sebagai berikut:
1)      Penguapan
Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas dan berubah menjadi uap.
2)      Pemisahan Komponen Minyak
Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Menara fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang titik didihnya leibh tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari komponenkomponen minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih tinggi dari menara.
Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa komponen. Pada umumnya komponen-komponen yang dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat lainnya tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya perbandingan komponen-komponen yang dihasilkan. Kolom penyulingan bertingkat minyak bumi yang dikenal dengan nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja yang tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut. (Liliasari dalam Dahar, RW, 1990: 393)

dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
1)      Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan pengolahannya. Apa itu batu bara? Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode Creta (100 juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi atmosfer sangat cocok utnuk melimpahruahnya pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu tumbuh dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut.
Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat tekanan yang sangat
besar dari permukaan, maka lapisan itu brubah menjadi batu bara lunak (lignit), tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda (bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi oksigen dalam rawa-rawa, sehingga dengan bantuan panas yang
timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan oksigen dari senyawa karbon kompleks yang merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggi. Zat-zat lain yang dibebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini diantaranya CO2, H2O, dan CH4.
Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi, karena makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka pembentukan batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut, kemudian batu bara muda atau lignit, selanjutnya baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara menunjukkan perbedaan kadar karbon yang dikandungnya. Makin tinggi kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori yang dihasilkannya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah dengan cara
melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang diusulkan oleh Marie Stopes dan di
kenal sebagai sistem Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat mudah
pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan seringkali berbentuk;
Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar,
RW,1990).

2)      Pengolahan Batu Bara
Batu bara hasil penambangan. Sebelum dipergunakan perlu pengolahan terlebih dahulu, seperti harus dilakukan pemurnian batu bara dari zat pencemaran dan pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat
diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti:
Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan mengembun langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan minyakminyak
ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan melalui destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6), Toluena (C7H8), dan campuran dari tiga macam Silena (C8H10). Zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan bagian yang mendidih antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter yang digunakan sebagai bahan bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen (C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol atau disebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin (C5H5N).
Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat melalui industri kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan plastik.
Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang
dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak gandapura sebagai
obat.

Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Untuk bahan bakar kompor gas
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Bermanfaat untuk membuat pensil

D.   Masalah  Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang baru terasa akhir-akhir ini :
1.      Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2.      Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
3.      Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahan-bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4.      Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.
5.      Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, dimana perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-negara maju ekspor barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan impor yang dilakukan Negara maju tersebut dari Negara berkembang karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang jadi tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik Negara maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat sebelah.


E.   Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman dahulu, misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan yang tak tentu hasilnya,  kadang suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk itu kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan. Bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam, cagar budaya, atau pun  cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.
  1. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah Taman Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan perlindungan pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.

  1. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam, hanya saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil kebudayaan manusia, seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk pendatang. 

  1. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Cagar biosfer ini sulit untuk dipertahankan, karena masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah dan berkembang pada kehidupan yamng modern.

  1. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

  1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

  1. Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus menerus.

Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan, jelaslah bahwa Taman            Nasional dapat menampung semua tujuan baik perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya. Azas pokok yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada tahun 1969 yang kemudian diterima pada kongres Taman Nasional Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut.
a)      Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b)      Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora, fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.
c)      Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman penduduk.
d)     Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada Departemen yang kompeten dan bertanggungjawab.
e)      Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam, sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan pendidikan ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.

Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a)      Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan.
b)      Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai sumber plasma nutfah.
c)      Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan.
d)     Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat.
e)      Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.














BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan sumber daya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara contohnya dengan cara penghijauan dan reboisasi, pembuatan sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan penertibam pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat besar.
Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui dan memahami alangkah pentingnya menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup jangka panjang.

B.   Saran
1.      Memperbanyak membaca mengenai klasifikasi dan pengelolaan sumber daya alam
2.      Memperbanyak buku referensi
3.      Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta
Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.

q