Jumat, 06 April 2012

laporan bioteknologi " pembuatan TEMPE"






PRAKTEK MEMBUAT TEMPE

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pengembangan Konsep Dasar IPA”
Dosen pengampu : Haidar R. S.Pd


Disusun oleh:
1.      Ilham Wiranata Kusuma   (10120303)
2.      Nurizqi Dwi W                 (10120299)
3.      Dwi Harwati                     (10120291)
4.      Heny Purwati                     (10120276)
5.      Rosdiana Dwi Jayanti       (10120310)
Kelompok IV

Kelas 2F


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2011


BAB I

Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Krisis global melanda seluruh dunia dewasa ini. Masyarakat semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah kebutuhan akan nutrisi. Sehingga sangat dibutuhkan makanan yang murah namun kaya akan nutrisi. Salah satunya adalah tempe. Melalui karya ini, kami mencoba mempublikasikan manfaat dan cara membuat tempe sebagai solusi dari masalah tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu tempe?
2.      Bagaimana cara membuatnya?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu tempe
2.      Untuk mengetahui bagaimana tempe dibuat
3.      Untuk mengetahui manfaatnya sehingga tertarik mengkonsumsi tempe
4.      Mengetahui apa itu tempe
5.      Mengetahui bagaimana membuat tempe dan dapat mempraktekkannya
6.      Mengetahui manfaat mengkonsumsi tempe
7.      Sadar akan pentingnya mengkonsumsi tempe
8.      Tidak gengsi lagi mengkonsumsi tempe

BAB II
Tinjauan Pustaka

Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.


Kandungan Gizi Tempe
No
Komponen
Kadar (%)
1
Protein
35-45
2
Lemak
18-32
3
Karbohidrat
12-30
4
Air
7


Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai Dengan Beberapa Bahan Makanan Lain

No
Bahan Makanan
Kadar Protein(%)
1
Tempe
35-45
2
Susu skim kering
36
3
Kacang hijau
22
4
Daging
19
5
Ikan segar
17
6
Telur ayam
13
7
Jagung
9,2
8
Beras
6,8













Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga yang menggunakan ragi tempe, Inokulum rhizopus sp. yang berwarna putih kapas.
Tempe adalah makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus oligosporus. Ragi ini pula yang membuat rasa tempe dari berbagai daerah berbeda. Contohnya di Solo jamurnya adalah R. oryzae dan R. stolonifer, di Jakarta Mucor javanicus, Trichosporum pullulans dan Fusarium sp..  Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang lezat, harganya murah dan mudah didapat.
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia) oleh karena itu tempe adalah makanan untuk semua umur. Tempe sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan pelengkap hidangan ternyata tempe memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.
Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang lebih 2 kali lipat setelah kedelai difermentasi menjadi tempe, seperti kadar vitamin B2, vitamin B12, niasin, dan asam pantorenat. Bahkan hasil analisis, gizi tempe menunjukkan kandungan niasin sebesar 1.13 mg/100 gram berat tempe yang dapat dimakan.Karena kadar niasin pada kedelai hanya berkisar 0,58 mg, tempe, dapat dikonsumsi dalam tiga bentuk utama.





BAB III
Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah
a) Studi pustaka
Melalui internet dan buku-buku.
b) Praktek membuat tempe.
Dengan alat dan bahan sebagai berikut

BAHAN
1.      Kedelai 10 kg
2.      Ragi tempe 20 gram (10 lempeng)
3.      Air secukupnya

ALAT
1.      Tampah besar
2.      Ember
3.      Keranjang
4.      Cetakan
5.      Pengaduk kayu
6.      DandangTungku atau kompor
7.      Daun pisang atau plastik


BAB IV
Pembahasan
Membuat Tempe
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar
diperoleh hasil yang baik ialah:
1.      Kedelai harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor Air harus jernih, tidak berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
2.      Cara pengerjaannya harus bersih;
3.      Bibit tempe (ragi tempe) harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak menggumpal).
4.       
BAHAN
1.      Kedelai 10 kg
2.       Ragi tempe 20 gram (10 lempeng)
3.      Air secukupnya

ALAT
1.      Tampah besar
2.      EmberKeranjang
3.      Cetakan
4.      Pengaduk kayu
5.      DandangTungku atau kompor
6.      Daun pisang atau plastik

CARA PEMBUATAN
1.      Bersihkan kedelai kemudian rendam satu malam supaya kulitnya mudah lepas;
2.      Kupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak. Bila ada, dapat menggunakan mesin pengupas kedelai;
3.      Setelah dikupas dan dicuci bersih, kukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkaat dan dinginkan dalam tampah besar;
4.      Setelah dingin, dicampur dengan ragi tempe sebanyak 20 gram;
5.      Masukkan campuran tersebut dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik;
6.      Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai tumbuh dan keluar panas;
7.      Ambil cetakan-cetakan tersebut dan letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam;
8.      Keluarkan tempe dari cetakannya.

Catatan:
1.      Ruangan untuk membuat tempe harus bersih dan tidak harus terbuat dari tembok. Ruangan untuk pemeraman diberi jendela, agar udara dapat diatur dengan membuka atau menutup jendela tersebut. Di waktu musim hujan ruangan ini perlu diberi lampu agar suhu ruangan tidak terlalu dingin.
2.         Tempe mudah busuk setelah disimpan 2 ½ hari dalam keadaan terbungkus, oleh karena itu perlu diawetkan secara kering dengan cara sebagai berikut :Iris tempe dengan ketebalan ± ½ mm,keringkan dalam oven pada suhu 75OC selama 55 menit.Dengan cara pengawetan seperti ini produk tempe awetan yang dihasilkan tahan disimpan selama 3 sampai 5 minggu.Kandungan protein dan lemak tempe kedelai, masing-masing sebesar 22,5% dan 18%. Kebutuhan protein sebesar 55g/hari dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi tempe sebanyak 244,44 gram.

DIAGRAM ALUR PEMBUATAN TEMPE

Cara
Konsumsi
Tempe
Tempe umumnya dikonsumsi dalam bentuk keripik, bacem, atau dimasak bersama campuran sayur. Kedua berbentuk tepung. Ini dapat dimanfaatkan sebagai kandungan pangan yang berguna untuk meningkatkan kadar gizi dan serat, sebagai pengawet alami dan untuk menanggulangi diare pada anak-anak. Ketiga, tempe juga dapat diolah sebagai konsentrat protein, isolat protein, peptida, serta komponen biokatif lainnya.
Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi tubuh kita adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup berarti. Agar tak mengalami kebosanan, varisi penggunaan tempe dalam berbagai resep masakan perlu dilakukan. Supaya khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses pemasakan, tempe sebaiknya diamsak dengan menu seperti sup, semur, atau bacem. Cara-cara itu lebih sedikit mengurangi khasiat tempe, ketimbang digoreng. ternyata besar yang manfat tempe untuk tubuh kita.

Manfaat Tempe
1.Sumber Nutrisi
a)   Protein
Setiap 100 gram tempe segar dapat menyumbangkan 10,9 gram protein bagi tubuh konsumennya. Itu berarti lebih dari 25% kebutuhan protein yang dianjurkan per hari bagi orang dewasa. Keunggulan tempe adalah sekitar 56% dari jumlah protein yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan tubuh. Nitrogen terlarutnya meningkat 0,5 - 2,5% dan jumlah asam amino bebasnya setelah fermentasi meningkat 1 - 85 kali lipat dari kadarnya pada kedelai mentah.
b)   Enzim
Tempe juga mengeluarkan enzim protease yang diperlukan dalam proses metabolisme protein menjadi asam amino di dalam pencernaan.
c)   Lemak
Kadar lemak tempe cukup tinggi. Dalam 100 gram tempe segar terdapat 8,8 gram lemak, dan 19,7 gram lemak pada tempe kering. Keunikannya, tempe juga mengeluarkan enzim lipase yang akan memecah lemak itu menjadi asam lemak. Kadarnya yang terbesar adalah asam lemak esensial linolenat (omega 3 dan omega 6), selain linoleat dan oleat (omega 9).
d)  Vitamin
Tempe merupakan sumber vitamin yang baik, khususnya tiamin, riboflavin, asam folat, vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B12. Selain itu, tempe adalah sumber beberapa mineral penting sperti kalsium, fosfor, zat besi dan seng.
Mineral
e)   Zat besi pada tempe ternyata juga lebih mudah diserap tubuh dibanding pangan nabati lainnya. Sementara mineral kalsiumnya berfungsi ganda, yaitu mencegah osteoporosis




BAB V
Penutup
Kesimpulan
v Tempe dapat dibuat dengan mudah oleh siapa saja. Tempe pun kaya akan nutrisi dan banyak manfaatnya.
v Dalam pembuatan tempe melibatkan bakteri Rhizopus sp yang terkandung dalam ragi tempe.Selama proses berlangsung mulai dari kedelai sampai menjadi tempe terjadi suatu proses yang disebut fermentasi atau peragian.

5.2 Saran
5.2.1        Cobalah untuk membuat tempe, karena dapat menambah skill kewirausahaan.
5.2.2        Konsumsilah tempe karena sangat banyak manfaatnya
5.2.3        Gunakan tempe sebagai alternatif makanan yang murah dan kaya nutrisi

DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M. dan Mita W. Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna
Jakarta : Akademika Pressindo, 1991. Hal. 94-96.
Buku seri teknologi makanan II. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, 1983. Hal. 39- 45.
Sarwono, B. Membuat tempe dan oncom. Jakarta : PT. Penebar Swadaya, 1982. Hal. 10-15.
Tri Radiyati et.al. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI, 1992. Hal. 1-5.
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.
Astawan, M. dan Mita, W.Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna. Jakarta: Akademika Pressindo, 1991. Hal 94 - 96
Buku seri teknologi makanan II. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor 1983. Hal 39 - 45
Sarwono, B. Membuat tempe dan oncom. Jakarta: PT. Penebar Swadaya, 1982. Hal. 10 – 15
http://www.mediaindo.co.id/detail_minggu.asp?id=2000051400341315 ; Minggu, 14 Mei 2000