PRAKTEK MEMBUAT
TEMPE
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pengembangan Konsep Dasar IPA”
Dosen pengampu : Haidar R. S.Pd
Disusun oleh:
1.
Ilham Wiranata Kusuma (10120303)
2.
Nurizqi Dwi W
(10120299)
3.
Dwi Harwati
(10120291)
4.
Heny Purwati (10120276)
5.
Rosdiana Dwi Jayanti
(10120310)
Kelompok IV
Kelas 2F
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2011
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
Krisis global melanda seluruh dunia
dewasa ini. Masyarakat semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
salah satunya adalah kebutuhan akan nutrisi. Sehingga sangat dibutuhkan makanan
yang murah namun kaya akan nutrisi. Salah satunya adalah tempe. Melalui karya
ini, kami mencoba mempublikasikan manfaat dan cara membuat tempe sebagai solusi
dari masalah tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu tempe?
2. Bagaimana
cara membuatnya?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tempe
2. Untuk mengetahui bagaimana tempe
dibuat
3. Untuk mengetahui manfaatnya sehingga
tertarik mengkonsumsi tempe
4. Mengetahui apa itu tempe
5. Mengetahui bagaimana membuat tempe
dan dapat mempraktekkannya
6. Mengetahui manfaat mengkonsumsi
tempe
7. Sadar akan pentingnya mengkonsumsi
tempe
8. Tidak gengsi lagi mengkonsumsi tempe
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai,
kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan
sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan.
Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani,
namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik
untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul
kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung,
tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai
mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein
susu skim kering.
Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging
atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari
dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai
dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan
lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya
merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan
alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas,
penggiling, dan cetakan.
Kandungan
Gizi Tempe
No
|
Komponen
|
Kadar (%)
|
1
|
Protein
|
35-45
|
2
|
Lemak
|
18-32
|
3
|
Karbohidrat
|
12-30
|
4
|
Air
|
7
|
Perbandingan Antara Kadar Protein
Kedelai Dengan Beberapa Bahan Makanan Lain
No
|
Bahan Makanan
|
Kadar Protein(%)
|
1
|
Tempe
|
35-45
|
2
|
Susu skim kering
|
36
|
3
|
Kacang hijau
|
22
|
4
|
Daging
|
19
|
5
|
Ikan segar
|
17
|
6
|
Telur ayam
|
13
|
7
|
Jagung
|
9,2
|
8
|
Beras
|
6,8
|
Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan
tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe
ada juga yang menggunakan ragi tempe, Inokulum rhizopus sp. yang
berwarna putih kapas.
Tempe adalah makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan
jamur Rhizopus oligosporus. Ragi ini pula yang membuat rasa tempe dari
berbagai daerah berbeda. Contohnya di Solo jamurnya adalah R. oryzae dan
R. stolonifer, di Jakarta Mucor javanicus, Trichosporum
pullulans dan Fusarium sp.. Sepotong tempe mengandung berbagai
unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim,
daidzein, genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan.
Rasanya yang lezat, harganya murah dan mudah didapat.
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok
umur (dari bayi hingga lansia) oleh karena itu tempe adalah makanan untuk semua
umur. Tempe sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan
pelengkap hidangan ternyata tempe memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih
baik dibandingkan dengan kedelai.
Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang lebih 2
kali lipat setelah kedelai difermentasi menjadi tempe, seperti kadar vitamin
B2, vitamin B12, niasin, dan asam pantorenat. Bahkan hasil analisis, gizi tempe
menunjukkan kandungan niasin sebesar 1.13 mg/100 gram berat tempe yang dapat
dimakan.Karena kadar niasin pada kedelai hanya berkisar 0,58 mg, tempe, dapat
dikonsumsi dalam tiga bentuk utama.
BAB
III
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan
adalah
a) Studi pustaka
Melalui internet dan buku-buku.
b) Praktek membuat tempe.
Dengan alat dan bahan sebagai berikut
a) Studi pustaka
Melalui internet dan buku-buku.
b) Praktek membuat tempe.
Dengan alat dan bahan sebagai berikut
BAHAN
1.
Kedelai 10 kg
2. Ragi
tempe 20 gram (10 lempeng)
3.
Air secukupnya
ALAT
1.
Tampah besar
2. Ember
3. Keranjang
4. Cetakan
5. Pengaduk
kayu
6. DandangTungku
atau kompor
7.
Daun pisang atau plastik
BAB
IV
Pembahasan
Membuat Tempe
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar
diperoleh hasil yang baik ialah:
diperoleh hasil yang baik ialah:
1.
Kedelai
harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor Air harus jernih, tidak
berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
2. Cara pengerjaannya harus bersih;
3. Bibit tempe (ragi tempe) harus
dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak
menggumpal).
4.
BAHAN
1.
Kedelai 10 kg
2.
Ragi
tempe 20 gram (10 lempeng)
3.
Air secukupnya
ALAT
1.
Tampah besar
2. EmberKeranjang
3. Cetakan
4. Pengaduk
kayu
5. DandangTungku
atau kompor
6.
Daun pisang atau plastik
CARA
PEMBUATAN
1. Bersihkan
kedelai kemudian rendam satu malam supaya kulitnya mudah lepas;
2. Kupas
kulit arinya dengan cara diinjak-injak. Bila ada, dapat menggunakan mesin
pengupas kedelai;
3. Setelah
dikupas dan dicuci bersih, kukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkaat
dan dinginkan dalam tampah besar;
4. Setelah
dingin, dicampur dengan ragi tempe sebanyak 20 gram;
5. Masukkan
campuran tersebut dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun
pisang. Daun atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat
tumbuh dengan baik;
6. Tumpuk
cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam
jamur mulai tumbuh dan keluar panas;
7. Ambil
cetakan-cetakan tersebut dan letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan
biarkan selama 1 malam;
8. Keluarkan
tempe dari cetakannya.
Catatan:
1. Ruangan untuk membuat tempe harus
bersih dan tidak harus terbuat dari tembok. Ruangan untuk pemeraman diberi
jendela, agar udara dapat diatur dengan membuka atau menutup jendela tersebut.
Di waktu musim hujan ruangan ini perlu diberi lampu agar suhu ruangan tidak
terlalu dingin.
2.
Tempe
mudah busuk setelah disimpan 2 ½ hari dalam keadaan terbungkus, oleh karena itu
perlu diawetkan secara kering dengan cara sebagai berikut :Iris tempe dengan
ketebalan ± ½ mm,keringkan dalam oven pada suhu 75OC selama 55
menit.Dengan cara pengawetan seperti ini produk tempe awetan yang dihasilkan
tahan disimpan selama 3 sampai 5 minggu.Kandungan protein dan lemak tempe kedelai,
masing-masing sebesar 22,5% dan 18%. Kebutuhan protein sebesar 55g/hari dapat
dipenuhi dengan
mengkonsumsi tempe sebanyak 244,44 gram.
mengkonsumsi tempe sebanyak 244,44 gram.
DIAGRAM
ALUR PEMBUATAN TEMPE
Cara
Konsumsi
Tempe
Tempe umumnya dikonsumsi dalam bentuk keripik, bacem, atau
dimasak bersama campuran sayur. Kedua berbentuk tepung. Ini dapat dimanfaatkan
sebagai kandungan pangan yang berguna untuk meningkatkan kadar gizi dan serat,
sebagai pengawet alami dan untuk menanggulangi diare pada anak-anak. Ketiga,
tempe juga dapat diolah sebagai konsentrat protein, isolat protein, peptida,
serta komponen biokatif lainnya.
Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi tubuh kita adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup berarti. Agar tak mengalami kebosanan, varisi penggunaan tempe dalam berbagai resep masakan perlu dilakukan. Supaya khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses pemasakan, tempe sebaiknya diamsak dengan menu seperti sup, semur, atau bacem. Cara-cara itu lebih sedikit mengurangi khasiat tempe, ketimbang digoreng. ternyata besar yang manfat tempe untuk tubuh kita.
Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi tubuh kita adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup berarti. Agar tak mengalami kebosanan, varisi penggunaan tempe dalam berbagai resep masakan perlu dilakukan. Supaya khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses pemasakan, tempe sebaiknya diamsak dengan menu seperti sup, semur, atau bacem. Cara-cara itu lebih sedikit mengurangi khasiat tempe, ketimbang digoreng. ternyata besar yang manfat tempe untuk tubuh kita.
Manfaat Tempe
1.Sumber Nutrisi
a)
Protein
Setiap 100 gram tempe segar dapat menyumbangkan 10,9 gram protein bagi tubuh konsumennya. Itu berarti lebih dari 25% kebutuhan protein yang dianjurkan per hari bagi orang dewasa. Keunggulan tempe adalah sekitar 56% dari jumlah protein yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan tubuh. Nitrogen terlarutnya meningkat 0,5 - 2,5% dan jumlah asam amino bebasnya setelah fermentasi meningkat 1 - 85 kali lipat dari kadarnya pada kedelai mentah.
Setiap 100 gram tempe segar dapat menyumbangkan 10,9 gram protein bagi tubuh konsumennya. Itu berarti lebih dari 25% kebutuhan protein yang dianjurkan per hari bagi orang dewasa. Keunggulan tempe adalah sekitar 56% dari jumlah protein yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan tubuh. Nitrogen terlarutnya meningkat 0,5 - 2,5% dan jumlah asam amino bebasnya setelah fermentasi meningkat 1 - 85 kali lipat dari kadarnya pada kedelai mentah.
b)
Enzim
Tempe juga mengeluarkan enzim protease yang diperlukan dalam proses metabolisme protein menjadi asam amino di dalam pencernaan.
Tempe juga mengeluarkan enzim protease yang diperlukan dalam proses metabolisme protein menjadi asam amino di dalam pencernaan.
c)
Lemak
Kadar lemak tempe cukup tinggi. Dalam 100 gram tempe segar terdapat 8,8 gram lemak, dan 19,7 gram lemak pada tempe kering. Keunikannya, tempe juga mengeluarkan enzim lipase yang akan memecah lemak itu menjadi asam lemak. Kadarnya yang terbesar adalah asam lemak esensial linolenat (omega 3 dan omega 6), selain linoleat dan oleat (omega 9).
Kadar lemak tempe cukup tinggi. Dalam 100 gram tempe segar terdapat 8,8 gram lemak, dan 19,7 gram lemak pada tempe kering. Keunikannya, tempe juga mengeluarkan enzim lipase yang akan memecah lemak itu menjadi asam lemak. Kadarnya yang terbesar adalah asam lemak esensial linolenat (omega 3 dan omega 6), selain linoleat dan oleat (omega 9).
d) Vitamin
Tempe merupakan sumber vitamin yang baik, khususnya tiamin, riboflavin, asam folat, vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B12. Selain itu, tempe adalah sumber beberapa mineral penting sperti kalsium, fosfor, zat besi dan seng.
Mineral
Tempe merupakan sumber vitamin yang baik, khususnya tiamin, riboflavin, asam folat, vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B12. Selain itu, tempe adalah sumber beberapa mineral penting sperti kalsium, fosfor, zat besi dan seng.
Mineral
e)
Zat
besi pada tempe ternyata juga lebih mudah diserap tubuh dibanding pangan nabati
lainnya. Sementara mineral kalsiumnya berfungsi ganda, yaitu mencegah
osteoporosis
BAB
V
Penutup
Kesimpulan
v Tempe dapat dibuat dengan mudah oleh
siapa saja. Tempe pun kaya akan nutrisi dan banyak manfaatnya.
v Dalam
pembuatan tempe melibatkan bakteri Rhizopus sp yang terkandung dalam ragi
tempe.Selama proses berlangsung mulai dari kedelai sampai menjadi tempe terjadi
suatu proses yang disebut fermentasi atau peragian.
5.2 Saran
5.2.1 Cobalah untuk membuat tempe, karena dapat menambah skill kewirausahaan.
5.2.2 Konsumsilah tempe karena sangat banyak manfaatnya
5.2.3 Gunakan tempe sebagai alternatif makanan yang murah dan kaya nutrisi
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M. dan Mita W. Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna
Jakarta : Akademika Pressindo, 1991. Hal. 94-96.
Buku seri teknologi makanan II. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, 1983. Hal. 39- 45.
Sarwono, B. Membuat tempe dan oncom. Jakarta : PT. Penebar Swadaya, 1982. Hal. 10-15.
Tri Radiyati et.al. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI, 1992. Hal. 1-5.
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.
Astawan, M. dan Mita, W.Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna. Jakarta: Akademika Pressindo, 1991. Hal 94 - 96
Buku seri teknologi makanan II. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor 1983. Hal 39 - 45
Sarwono, B. Membuat tempe dan oncom. Jakarta: PT. Penebar Swadaya, 1982. Hal. 10 – 15
http://www.mediaindo.co.id/detail_minggu.asp?id=2000051400341315 ; Minggu, 14 Mei 2000